We provide services including consultancy, training, implementation, customization and maintenance support.

Friday 17 April 2020

Doa Perbaiki Urusan Agama, Dunia dan Akherat



 “Ya Allah, perbaikilah urusan agamaku yang merupakan penjaga keselamatan urusanku, perbaikilah untukku urusan duniaku yang di dalamnya terdapat mata pencaharianku, dan perbaikilah untukku urusan akhiratku yang akan menjadi tempat kembalilku. Jadikanlah hidup ini sebagai tambahan bagiku dalam setiap kebaikan, dan jadikanlah kematian sebagai pemutus dari setiap keburukan.” (HR.Muslim)
1. Perbaikilah Agama merupakan penjaga keselamatan
·         سُوۡرَةُ محَمَّد

·         يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تَنصُرُواْ ٱللَّهَ يَنصُرۡكُمۡ وَيُثَبِّتۡ أَقۡدَامَكُمۡ (٧)

Surah NABI MUHAMMAD S.A.W.
47:7: Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong [agama] Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (7)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين

“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan ia dalam masalah agama (ini).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

2. Perbaikilah Dunia di dalamnya terdapat mata pencaharian
سُوۡرَةُ النّحل

مَنۡ عَمِلَ صَـٰلِحً۬ا مِّن ذَڪَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنٌ۬ فَلَنُحۡيِيَنَّهُ ۥ حَيَوٰةً۬ طَيِّبَةً۬‌ۖ وَلَنَجۡزِيَنَّهُمۡ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا ڪَانُواْ يَعۡمَلُونَ (٩٧)
Surah LEBAH
16:97: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (97)
سُوۡرَةُ یُونس

أَلَآ إِنَّ أَوۡلِيَآءَ ٱللَّهِ لَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ (٦٢) ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَڪَانُواْ يَتَّقُونَ (٦٣) لَهُمُ ٱلۡبُشۡرَىٰ فِى ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَفِى ٱلۡأَخِرَةِ‌ۚ لَا تَبۡدِيلَ لِڪَلِمَـٰتِ ٱللَّهِ‌ۚ ذَٲلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ (٦٤)
Surah YUNUS
10:62-64: Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak [pula] mereka bersedih hati. (62) [Yaitu] orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. (63) Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan [dalam kehidupan] di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat [janji-janji] Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar. (64)


سُوۡرَةُ الطّلاَق

ۚ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مَخۡرَجً۬ا (٢) وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُ‌ۚ  - وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مِنۡ أَمۡرِهِۦ يُسۡرً۬ا (٤) ‌ۚ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يُكَفِّرۡ عَنۡهُ سَيِّـَٔاتِهِۦ وَيُعۡظِمۡ لَهُ ۥۤ أَجۡرًا (٥)

Surah TALAK
65:2-5: Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. (2) Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.
Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. (4) 
dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya. (5)
سُوۡرَةُ الاٴعرَاف

وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡہِم بَرَكَـٰتٍ۬ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَـٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَـٰهُم بِمَا ڪَانُواْ يَكۡسِبُونَ (٩٦)
7:96: Surah TEMPAT TERTINGGI
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan [ayat-ayat Kami] itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (96)

3. Perbaikilah Akhirat menjadi tempat kembalilku

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’ Dan (6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.”
(HR. Al-Bukhari & Muslim).

Hadits lengkapnya berbunyi sebagai berikut.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:
اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ
(1) imam yang adil,
وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ
(2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh,
وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ
(3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid,
وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ
(4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya,
وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ
(5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Aku benar-benar takut kepada Allâh.’
وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ
(6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta
وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
(7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.”
(HR. Bukhari, no. 1423 dan Muslim, no. 1031)


4. Menjadikan Hidup sebagai tambahan bagiku dalam setiap kebaikan
Yaitu meminta kepada Allah agar menjadikan hidupnya sebagai sarana menambah kebaikan, ibadah dan ketaatan yang Allah ridhai. Ini menunjukkan, panjangnya umur muslim untuk menambah amal shalih yang akan meninggikannya di surga kelak. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah ditanya, siapa orang yang paling baik? Beliau menjawab,
Siapa yang panjang umurnya dan bagus amalnya.” (HR. Ahmad, al-Tirmidiz, dan selainnya. Syaikh Al-Albani menyatakan hadits ini shahih)
5. Menjadikan Kematian sebagai pemutus dari setiap keburukan
Yaitu kematian sebagai peristirahatan dari hiruk pikuk, kegundahan, fitnah, bencana, dan cobaan maksiat. Dapat dipahami, seorang mukmin benar-benar bristirahat saat meninggal dunia. Meraih keselamatan sempurna saat meninggalkan dunia fana.
Pernah suatu hari, Nabi SAW dilalui iring-iringan jenazah. Beliau lalu bersabda,
"Yang istirahat dan yang diistirahatkan darinya." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apa maksud yang istirahat dan yang diistirahatkan darinya?" Beliau menjawab,
"Seorang hamba yang mukmin beristirahat dari keletihan dunia dan kesusahannya, kembali kepada rahmat Allah. Sedangkan hamba yang jahat, para hamba, negeri, pohon dan binatang beristirahat (merasa aman dan tenang) darinya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Penjelasan Isi Doa
Doa ini berisi lima permintaan hamba kepada Rabbnya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Pertama, meminta kepada Allah agar memperbaiki agamanya. Kedua, meminta kepada Allah agar memperbaiki urusan dunianya. Ketiga, meminta kepada Allah agar memperbaiki urusan akhiratnya. Keempat, meminta kepada Allah agar hidup di dunianya ini berkah dan diisi dengan amal shalih. Kelima, meminta kepada Allah agar kematiannya dijadikan sebagai peristirahatan dari keburukan, agar setiap yang ia peroleh adalah kebaikan.
Permintaan pertama: diperbaiki agama
Permintaan ini berada diurutan pertama karena menjadi penentu utama nasib hamba di dunia dan akhirat. Jika agama seseorang rusak, ia merugi dunia dan akhirat. Minta kepada Allah agar memperbaiki urusan agama ini berarti meminta kepada-Nya agar memberi taufik untuk berpegang kepada Al-Qur'an dan sunnah sesuai petunjuk pendahulu umat ini dari kalangan sahabat, tabi’in, dan tabi’ tbai’in dalam semua perkara.
Dien seseorang menjadi baik jika tegak di atas dua landasan pokok. Pertama, ikhlas ibadah kepada Allah semata. Kedua, mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam beragama. Apabila ini dilakukan seorang hamba terlindungi dari semua keburukan dan kesesatan.
Permintaan kedua: diperbaiki urusan dunia
Maksudnya meminta kepada Allah agar memperbaiki urusan dunia hamba di dunia yang fana lagi sebentar ini. yaitu dengan memberikan rizki yang cukup, halal dan bermanfaat. Yaitu rizki yang membantunya untuk taat dan ibadah kepada Allah. Masuk di dalamnya minta agar dijadikan baik keluarganya; istri yang shalihah, anak-anak yang shalih, tempat tinggal yang nyaman, kehidupan yang tentram dan aman. Ini sesuai dengan firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
"Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-Nahl: 97)
Hayata thayyibah, maksudnya: kehidupan yang baik di dunia dengan sifat qana’ah, rizki halal dan cukup, istri shalihah, anak-anak yang baik, ibadah yang nikmat, dan taufik untuk beramal shalih. Bahkan Ibnu Katsir menyebutkan, hayatan thayyibah mencakup semua bentuk kenikmatan dari semua sisi. Wallahu A’lam.
Permintaan ketiga: diperbaiki urusan akhirat
Yaitu meminta kepada Allah agar memberi taufik kepadanya untuk beramal shalih yang Allah ridhai dan melazimi ketaatan kepada-Nya sampai akhir hayat. Yaitu kembali kepada Allah dengan husnul khatimah.
Permintaan keempat: hidup bertambah kebaikan
Yaitu meminta kepada Allah agar menjadikan hidupnya sebagai sarana menambah kebaikan, ibadah dan ketaatan yang Allah ridhai. Ini menunjukkan, panjangnya umur muslim untuk menambah amal shalih yang akan meninggikannya di surga kelak. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah ditanya, siapa orang yang paling baik? Beliau menjawab,
 Siapa yang panjang umurnya dan bagus amalnya.” (HR. Ahmad, al-Tirmidiz, dan selainnya. Syaikh Al-Albani menyatakan hadits ini shahih)
Permintaan Kelima: mati istirahat dari keburukan
Yaitu kematian sebagai peristirahatan dari hiruk pikuk, kegundahan, fitnah, bencana, dan cobaan maksiat. Dapat dipahami, seorang mukmin benar-benar bristirahat saat meninggal dunia. Meraih keselamatan sempurna saat meninggalkan dunia fana.
Pernah suatu hari, Nabi SAW dilalui iring-iringan jenazah. Beliau lalu bersabda,
"Yang istirahat dan yang diistirahatkan darinya." Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apa maksud yang istirahat dan yang diistirahatkan darinya?" Beliau menjawab,
"Seorang hamba yang mukmin beristirahat dari keletihan dunia dan kesusahannya, kembali kepada rahmat Allah. Sedangkan hamba yang jahat, para hamba, negeri, pohon dan binatang beristirahat (merasa aman dan tenang) darinya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Kesimpulan
Ini adalah salah satu warisan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam untuk umatnya. Agar mereka menghaturkan hajat dan menggantungkan harapannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Meminta tolong kepada-Nya untuk meraih keridhoan-Nya. Meminta Allah memperbaiki kondisi agama, dunia, dan akhiratnya. Lalu dilanjutkan dengan menyampaikan keinginan agar hidup yang ada diberi taufik untuk menghasilkan kebaikan-kebaikan yang Allah ridhai. Sedangkan kematiannya sebagai peristrahatan dari kepenatan dan hiruk pikuk kehidupan dunia. Wallahu A’lam.

0 comments:

Post a Comment