NABI MUHAMMAD SBG IMAM MASJID, NABI & NEGARAWAN
SEHAT TAKWA KAYA BAHAGIA
“Tidak mengapa seseorang itu KAYA asalkan BERTAKWA. SEHAT bagi orang yang BERTAKWA itu lebih baik dari KAYA. Dan hati yang BAHAGIA adalah bagian dari NIKMAT.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad)
KEBAIKAN AGAMIS & RELIGIUS
من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين
“Barangsiapa yang Allah inginkan KEBAIKAN padanya, Allah akan FAQIHKAN ia dalam masalah AGAMA (ini).” (HR. Al-Bukhari & Muslim).
a. PERUM PERURI (Percetakan Uang RI)
Menggunakan model prediksi kebutuhan uang dengan rumus:
M_t = C_t + D_t
M_t: Jumlah uang beredar
C_t: Uang tunai beredar
D_t: Uang giral/simpanan bank
Juga pakai forecasting model (ARIMA, regresi multivariat) untuk memprediksi kebutuhan uang fisik berdasar inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan hari besar.
b. BANK INDONESIA (BI)
BI menggunakan model ekonomi makro dinamis, seperti:
MV = PY
Dan DSGE model (Dynamic Stochastic General Equilibrium) untuk proyeksi inflasi, suku bunga, dan pertumbuhan ekonomi.
c. KEMENTRIAN KEUANGAN
Menggunakan model fiskal & APBN:
Y = C + I + G + (X - M)
Plus model debt sustainability (rasio utang terhadap PDB) dan model efisiensi pajak.
---
Nabi sebagai Imam Masjid & Kepala Negara di Madinah menjalankan ekonomi berbasis KEADILAN, AMANAH, dan KESEIMBANGAN, bukan bunga atau spekulasi.
PRINSIP-PRINSIPNYA:
1. Zakat, Infak, Sedekah, Wakaf → redistribusi kekayaan.
2. Larangan Riba → menjaga kestabilan uang & moral ekonomi.
3. Pasar Madinah → tanpa monopoli & transparan (model supply-demand alami).
4. Baitul Mal (Kas Negara) → seperti model fiskal syariah:
Pendapatan = Zakat + Kharaj + Jizyah + Ghanimah
Pengeluaran = Faqir + Infrastruktur + Keamanan + Dakwah
---
MASJID di zaman Nabi bukan hanya tempat IBADAH, tapi juga PUSAT EKONOMI, SOSIAL, dan KEBIJAKAN PUBLIK.
Model matematikanya bisa disederhanakan sebagai:
KEMASLAHATAN = (IBADAH + EKONOMI + SOSIAL) / KEADILAN
Artinya, semua AKTIFITAS EKONOMI diukur dari MANFAATNYA bagi umat (MASLAHAH).
Contoh penerapan modern di masjid:
Aspek/ Model Modern/ Aplikasi di Masjid (Nabi)
Pengelolaan dana/ Model kas & akuntansi (Kemenkeu)/ Zakat & wakaf dikelola transparan
Prediksi kebutuhan/ Model prediksi uang (Peruri)/ Perkiraan kebutuhan jamaah & sosial
Stabilitas ekonomi/ Model moneter (BI)/ Pengendalian harga pasar & keadilan distribusi
Neraca keuangan/ Model APBN/ Baitul Mal versi masjid: pemasukan & pengeluaran jamaah
---
Model EKONOMI MODERN INDONESIA (PERURI–BI–KEMENKEU) berbasis matematika prediktif dan keseimbangan makro,
sedangkan EKONOMI NABI berbasis keadilan, keseimbangan sosial, dan nilai moral.
Mengelola DANA JAMAAH dengan transparan (akuntansi & audit),
Menyalurkan ZAKAT dan SEDEKAH secara terukur & tepat sasaran (data statistik),
Mengedukasi umat agar EKONOMI MASJID menjadi pusat kesejahteraan berbasis IMAN & ILMU.





0 comments:
Post a Comment